AS Luncurkan Komando Militer Luar Angkasa
Perang luar angkasa agaknya akan menjadi tren pertahanan keamanan di dunia. Negara-negara adidaya dunia mulai berlomba-lomba membentuk komando militer luar angkasa untuk menunjukkan kekuatan militer mereka.
Demi memenangi persaingan dalam dunia militer luar angkasa, Amerika Serikat tidak mau kalah. Untuk menghadapi dominasi China dan Rusia, negara Paman Sam akhirnya mengumumkan peluncuran komando militer untuk medan luar angkasa. Peluncurannya sendiri dilakukan oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Kamis (29/8/2019).
. "Ini adalah hari bersejarah, hari yang bakal dikenang di mana wilayah dan keamanan Amerika dijamin dari luar angkasa. SpaceCom akan menjamin dominasi AS di luar angkasa yang tentu saja tidak terbantahkan," jelas Trump sebagaimana dirilis dari AFP.
Keberadaan komando luar angkasa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan AS dalam memanfaatkan peran satelit dan pesawat untuk pertahanan militer mereka. Dan selanjutnya akan merambah ke peralatan militer lainnya agar mereka tidak terkalahkan dalam konsep peperangan modern. Fungsi dari komando itu akan sama seperti Komando Pusat yang membawahi teater Timur Tengah, maupun Komando Pasifik yang fokus kepada pertahanan Pasifik Barat serta Asia. Sementara AS sebenarnya sudah mempunyai Angkatan Udara, keberadaan SpaceCom akan memperkuat fungsi mereka, dan meningkatkan sistem terspesialisasi dan pelatihan luar angkasa.
Salah satu hal yang melatarbelakangi peluncuran pusat komando tersebut juga karena adanya potensi ancaman yang terus meningkat bagi negara Amerika Serikat. Negara-negara yang menjadi saingan mereka, kini sudah mulai mempersenjatai orbit dengan senjata termutakhir. Senjata itu menyasar satelit yang bisa mengganggu baik operasi tempur maupun kehidupan sipil.
"Kemerdekaan di luar angkasa juga ditentukan bagaimana mendeteksi dan menghancurkan rudal yang mengancam AS," Jelas Trump sebagaimana dirilis dari Kompas.
Untuk mengepalai Komando Luar Angkasa SpaceCom, ditunjuk Jenderal Udara John Raymond. Dalam kesempatan tersebut, Raymond juga menyampaikan bahwa China dan Rusia sudah berinvestasi besar untuk menghapus keunggulan Washington. Tantangan itu beragam mulai dari upaya mengacak gelombang komunikasi dan GPS, hingga Beijing menguji coba rudal yang bisa menghantam satelit AS 2007 silam.
Peluncuran Komando luar angkasa ini sebenarya tidak dilaksanakan dengan mendadak, tapi melalui berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan semenjaki beberapa saat yang lalu. Tahun lalu, Pentagon merilis Komando Siber (CyberCom) sebagai benteng pertahanan dari serangan daring dan merambah teater tempur yang terbilang unik itu. Pada bulan Juni 2018, Presiden AS Donald Trump memerintahkan Pentagon untuk mengkaji pembentukan cabang militer baru, Pasukan Luar Angkasa. Pasukan itu bakal berfungsi sama seperti kelima cabang militer lain yang telah dimiliki oleh AS. Yakni Army (AD), Navy (AL), Air Force (AU), Marines (Marinir), dan Coast Guard (Penjaga Pantai). Dalam pernyataannya, Trump menyebut setelah pembentukan SpaceCom, mereka akan fokus membangun Pasukan Luar Angkasa AS sebagai cabang keenam negara adidaya tersebut.
"Space Force, demikian nama itu dikenal, akan diatur, dilatih, dan dipersiapkan mendukung misi yang dijalankan oleh SpaceCom," tegas presiden ke-45 AS itu. Namun, keputusan untuk membentuk cabang baru harus mendapat persetujuan Kongres.