Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Info Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Dunia Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Cerita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Selasa, 29 Januari 2019

Ketika Soeharto Ditangkap karena Dikira Simpatisan PKI

 Ketika Soeharto Ditangkap karena Dikira Simpatisan PKI
Letkol Soeharto
Letkol Soeharto saat mendampingi Jenderal Soedirman
Soeharto merupakan salah satu tokoh yang paling banyak di bicarakan di negara kita. Mengawali kehidupan sebagai anak seorang petani, hidupnya melesat menjadi orang nomor satu di negara kita. Tidak mengherankan apabila kisah perjuangannya banyak dibaca dan disimak seolah-olah tanpa habis. Salah satu kisah yang mungkin tidak banyak diketahui orang adalah ketika Soeharto muda ditangkap oleh Pasukan Siliwangi di Solo karena Dikira simpatisan PKI.

Kejadian tersebut terjadi setelah Soeharto berkunjung ke Kota Madiun dimana saat itu memang menjadi basis pergerakan PKI dan underbow-nya sekitar tahun 1948. Di Madiun, Soeharto memang diberi tugas langsung oleh Jenderal Soedirman untuk mengecek isu pemerintahan Soviet
.
Ketika pulang menuju Yogyakarta, Soeharto yang saat itu mengendarai mobil dicegat oleh Satuan Siliwangi yang berjaga dii Jembatan Jurug Solo. Perwira tersebut di berhentikan kemudian senjatanya dilucuti dan diintrograsi di markas Pasukan Siliwangi yang bertempat di Kantor Walikota Solo. 

Pasukan Siliwangi rupanya curiga dengan keberadaan seorang Letnan Kolonel yang baru pulang dari Madiun, daerah yang dianggap rawan waktu itu. Kondisi politik yang memang sedang tegang karena adanya persaingan antara Divisi Siliwangi yang dikenal pro pemerintahan Mohammad Hatta dengan Divisi Panembahan Senopati di bawah pimpinan Letkol Slamet Rijadi dari Solo yang dianggap dekat dengan FDR (Front Demokrasi Rakyat yang sebagian besar diisi para aktivis PKI). Kondisi tersebut membuat pasukan dari Jawa Barat itu selalu waspada dan mencurigai setiap pergerakan yang dianggap berbahaya, apalagi sebelumnya pernah terjadi kesalahpahaman sampai menimbulkan baku tembak berskala besar.

Setelah melucuti dan menahan Soeharto yang dicurigai sebagai salah seorang simpatisan PKI, Kapten Imam Sjafi’i yang saat itu jadi komandan jaga selanjutnya melaporkan kepada atasannya Mayor Omon Abdurrachman wakil komandan Brigade ke-13 Kesatuan Reserve Umum X Divisi Siliwangi. Selain melapor kepada Mayor Omon, Kapten Sjafi’i juga meminta ijin untuk mengeksekusi perwira tersebut. 

Beruntung saat itu Mayor Omon berhasil mencegah niat anak buahnya itu, dan selanjutnya dia menemui langsung sang Overste untuk memastikan siapa perwira yang ditangkap tersebut. Dengan hati-hati selanjutnya Sang Mayor menginterogasi Soeharto dimana dalam dokumen yang dibawanya menyebutkan bahwa dia adalah Komandan Resimen Yogyakarta. 

Omon menanyakan alasan Soeharto melewati kawasan yang menjadi daerah penjagaan Pasukan Siliwangi. Dan di jawab juga dengan sopan bahwa bahwa dirinya baru menghadiri undangan rapat konferensi para pimpinan TNI yang diselenggarakan oleh Kolonel Djokosujono, salah satu tokoh FDR, di Balai Kota Madiun pada 24 September 1948. Selanjutnya ditunjukkannya Surat Perintah dari Panglima Besar Jenderal Soedirman agar Soeharto datang dan menghadiri undangan tersebut.

Demi melihat surat perintah tersebut,, Mayor Omon selanjutnya membawa Soeharto untuk menghadap komandannya Kolonel Sadikin. Rupanya Sang kolonel sudah mengenal dengan baik perwira yang disangka simpatisan PKI tersebut. Selidik punya selidik ternyata Pasukan Siliwangi mengira Letkol Soeharto adalah Mayor Soeharto dari Batalion Solo yang memang menjadi simpatisan PKI. 

Akhirnya Soeharto dibebaskan dan diantar oleh Kapten Sjafi’i sampai ke perbatasan Surakarta-Yogyakarta hingga selamat Tentu saja setelah semua senjatanya dikembalikan. Beruntung Soeharto tidak jadi di eksekusi saat itu, sehingga soeharto selanjutnya bisa menduduki jabatan tertinggii di negara kita, baik itu jabatan sipil maupun militer.

Sumber: historia.id dan lain-lain

Share:

Selasa, 22 Januari 2019

M-2 Browning Heavy Machine Gun

M-2 Browning Heavy Machine Gun


 
M-2 Browning
Perang Dunia I yang menjadi salah satu tonggak sejarah besar dunia militer dunia mencatat beberapa fenomena yang menjadi dasar sejarah militer masa kini. Salah satunya adalah penggunaan senjata yang di anggap paling modern di masa itu. Salah satu senjata yang dijadikan andalan saat PD 1 adalah Machine Gun/ Senapan mesin berat yang digunakan untuk melawan kendaraan tempur yang sudah mulai dilengkapi dengan tameng-tameng lapis baja.

Seiring dengan penggunaan Machine gun yang memakan banyak korban, maka para ahli militer di berbagai negara merekomendasikan untuk melindungi kendaraan tempur mereka dari terjangan senapan ini. Mereka  menebalkan armor pada kendaraan untuk memberikan perlindungan lebih, sehingga Machine gun dengan caliber standar tidak akan mampu menembusnya. Dan lagi-lagi gayung bersambut. pemilik senjata mesin beratpun tidak ingin senjata andalan mereka hanya menjadi kambing congek saja. Banyak negara melakukan beberapa eksperimen untuk menghadapi armor yang menebal ini. Selain membuat amunisi armor-piercing, ada juga yang mengembangkan senjata otomatis berkaliber besar.

Pengembangan senapan berat tersebut dimulai dari Negara Perancis yang sebelumnya sudah membuat varian dari machine gun Hotchkiss m1914 dengan kaliber 11mm untuk menembak balon udara. Hanya saja senjata ini kurang memuaskan karena kesepatan proyektil yang dikeluargan dinilai terlalu lambat. 

M2 BrowningDi belahan benua lain, Amerika Serikat yang waktu itu juga menggunakan Hotchkiss sebagai machine gun mereka, mencoba mengembangkan machine gun kaliber besar menurut versi mereka. Salah satu desainer senjata Amerika Serikat yag cukuip terkenal, John Moses Browning, mencoba mendesain machine gun dengan peluru versi 30-06 (kaliber rifle standar Amerika Serikat) yang diperbesar. Machine gun baru ini merupakan modifikasi dari machine gun sebelumnya yaitu M1917 Machine Gun. Hanya saja ketika digunakan, senjata ini sangat menyulitkan operatornya. Karena sangat berat, maka senapan ini sulit di control dan daya tembusnya terhadap armor kendaraan juga diragukan.

M-2 Browning Heavy Machine GunMelalui berbagai perbaikan dan modifikasi lanjutan, lahirnua varian senjata terbaru yaitu M1921.  Senjata ini bisa digunakan untuk menembak secara otomatis namun barelnya tidak ceoat panas karena dilindungi oleh water jacket, yaitu semacam kantong air yang dilekatkan di barel . Akhirnya senjata baru ini digunakan untuk senjata anti serangan udara.  M1921 selanjutnya dimodifikasi lagi dengan menebalkan barel sehingga lebih tahan terhadap panas sekaligus untuk menghilangkan water jacket yang dianggap tidak praktis. Akhirnya lahirlah senjata mesin berat baru yang biasa disebut dengan nama Browning Machine Gun, Heavy Barrel, Cal. .50, M2, HB, dan Flexible. Senjata ini tidak hanya digunakan untuk menahan serangan udara, namunn juga untuk menahan serangan dari darat dengan menggunakan amunisi baru. 

M2 Browning merupakan machine gun dengan belt untuk feed pelurunya sehingga tidak menggunakan magazine. Jalur masuk-keluarnya belt pada M2 Browning ini bisa diubah dari kiri atau dari kanan atau sesuai kebutuhan. Seperti maxim gun , trigger senjata ini terletak pada bagian belakang senjata. Triggernya ini berbentuk seperti huruf 'V' dan ditekan dengan kedua jempol tangan. Pada belakang senjata terdapat dua bar handle agar lebih mudah dikontrol.
 
Senapan mesin berat M2 BrowningSistem operasi senjata ini menggunakan prinsip short recoil, dimana bagian barrel dan bolt akan mundur ke belakang karena recoil. Bagian bolt akan terpisah dengan barrel dan terpental untuk mengeluarkan peluru sementara barrel kembali ke posisi semula. Belt M2 Browning tidak terbuat dari kain kanvas seperti machine gun pada era perang dunia 1. Bahan belt mirip seperti rantai besi dan akan terurai saat dikeluarkan. Desain belt seperti ini diharapkan agar dapat lebih mudah saat pengisian amunisi dari markas dan lebih mudah untuk memanjangkan atau memendekan rangkaian belt. Port keluaran M2 Browning ada dua; bagian kiri atau kanan (tergantung masuknya belt) untuk membuang pecahan rantai belt sementara casing peluru dibuang dari bagian bawah senjata

Meskipun barelnya relative tebal, namun apabila digunakan secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama, senjata ini pun akan memanas. Oleh karena itu diergunakan burst 5-7 peluru untuk menembak dan dilengkapi dengan quick change barrel seperti pada machine gun modern.

Spesifikasi M-2 Browning :
Tipe: Senjata mesin berat
Negara asal: Amerika Serikat
Kaliber: 12.7 x 99 mm
Panjang: 165.4cm
Berat: 38kg (58 Kg dengan tripod)
Kapasitas Magasin: Belt-Fed
Rate of Fire: ~456-600 Peluru/menit\
Kecepatan pelurun : 930 m/dt
Jarak Efektif: ~1.800 m

Share:

Kamis, 17 Januari 2019

Kisah Pasukan Anjing berani Mati Uni Soviet

Kisah Pasukan Anjing berani Mati Uni Soviet



Pasukan Anjing uni Soviet
Penggunaan binatang tenaga pendukung pasukan adalah hal yang biasa dalam suatu peperangan. Selain dimanfaatkan dari segi kekuatan seperti kuda, gajah, sapi dan lain sebagainya, ternyata kecerdasan hewan bisa menjadi titik penentu kemenangan dalam suatu perang. Salah satunya adalah jasa pasukan anjing yang dilatih oleh Tentara Uni Soviet dalam masa perang dunia II.  

Berawal dari kekalahan demi kekalahan yang diderita oleh tentara Uni Soviet ketika menahan gempuran tank-tank Jerman, tercetuslah suatu ide gila untuk memanfaatkan Anjing sebagai satuan penyerang.  Penggunaan anjing sebagai tenaga pendukung sebelumnya sudah lazim dilakukan seperti untuk menjaga markas, melacak ranjau hingga menarik pasukan yang terluka ke lubang perlindungan. Akan tetapi, menyerang tank musuh dengan anjing bukan pula suatu ide yang buruk untuk dicoba.

Sebelum digunakan untuk menghancurkan tank lawan, anjing-anjing yang terdiri dari berbagai ras tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu. . Selama latihan, mereka sengaja dibuat kelaparan selama beberapa hari. Selanjutnya, para pelatih akan menaruh potongan-potongan daging di bawah tank-tank latihan agar anjing tersebut berlari menuju makanan mereka. Hal itu dilakukan agar pasukan anjing tersebut terbiasa berpikir bahwa makanan dapat ditemukan di bawah semua tank.

Dalam situasi perang yang sebenarnya, anjing-anjing tersebut bertugas membawa bahan peledak berupa TNT dengan berat 12 kg yang diikat di tubuh mungil mereka. Ketika dilepas, binatang tersebut langsung berlari menuju ke bawah tank untuk mencari makanan sebagaimana kebiasaan ketika dilatih tentara Uni Soviet. Ketika anjing-anjing tersebut berada di bawah tank pasukan Jerman, sSebuah tuas yang panjang akan memicu ledakan saat bersentuhan dengan target. 

Anjing anti tankPada 1939, anjing ini diperkenalkan ke Tentara Merah dan mulai diujicobakan pada pertempuran sesungguhnya. Pada saat itu, pasukan anjing  mulai dikerahkan  ketika terjadi pertempuran di dekat Moskwa.  Tak dinyana, uji coba menyerang kendaraan berat tentara Jerman dengan pasukan Kamikase anjing berujung pada kegagalan. Selain dikarenakan anjing-anjing tersebut ditembak oleh pasukan infanteri Nazi, ternyata binatang itu banyak yang mengalami kebingungan. Ketika latihan, mereka terbisa merangkak di bawah tank pasukan uni soviet yang berbahan bakar solar, padahal tank jerman yang akan mereka tuju ternyata menggunakan bensin sebagai tenaga penggeraknya. Sehingga tidak mengherankan apabila saat itu banyak anjing yang justru mendekati tank pasukan uni Soviet sendiri dan membawa korban di pihak kawan. 

Demi belajar pada kegagalan serangan uji coba tersebut, tentara Beruang merah mulai merubah pola latihan anjing-anjing mereka. Sampai dengan akhir tahun  1941, lebih dari 1.000 anjing bertempur di garis depan dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi 2.000 ekor. Selama Pengepungan Leningrad, anjing juga meledakkan tank dan pertahanan musuh. Mereka bisa menembus kawat berduri dan melewati celah sempit. Mereka digunakan untuk meledakkan beberapa bunker dan depot amunisi Jerman.

Berkat bantuan dari anjing itu, pasukan infanteri Uni Soviet bisa mudah keluar dari kepungan tank Jerman yang dikenal hebat. Unit tank Jerman sering kali harus menghentikan serangan ketika melihat batalion perusak tank dengan anjing di medan perang. Satu-satunya metode yang efektif untuk mencegah serangan seperti itu adalah dengan menggunakan pelontar api (flamethrower). Pesawat-pesawat Luftwaffe (AU Nazi Jerman) juga harus menembaki anjing untuk melancarkan serangan. 

Ketika tentara Uni Soviet sudah memiliki banyak persenjataan anti tank, misi pasukan bunuh diri anjing pun mulai dihentikan. Pasukan anjing diubah polanya menjadi pasukan penyapu ranjau sehingga bisa meminimalisasi kerugian meninggalnya tentara karena ledakan ranjau. Hak itu juga untuk merespon adanya protes dari para penyayang binatang yang menyesalkan penggunaan anjing sebagai pasukan bunuh diri.
Share:

Selasa, 15 Januari 2019

Panser Badak Pindad

Panser Badak Pindad 

Panser Badak

Produk dari PT Pindad berupa Panser 6x6 dengan Kanon 90 mm ini diberi nama sesuai dengan salah satu hewan endemik di negara kita, yaitu “BADAK”. Nama tersebut ternyata diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat meninjau pameran persenjataan internasional 2014 (Indo-Defence) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.  Panser Badak merupakan varian baru dari keluarga Ranpur 6x6 PT Pindad (Persero) yang dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya satuan kavaleri. Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret CSE90LP dengan laras Cockerill Mk. III kaliber 90mm buatan CMI Defence Belgia dengan senapan mesin (koaksial) kaliber 7.62 mm buatan Pindad untuk daya gempur maksimal.

Untuk memenuhi standar NATO STANAG 4569 Level III, Pabrikan senjata dalam negeri ini melengkapi Badak dengan baju zirah rangkap (add-on) yang mampu menahan impak peluru 7,62x51mm AP (Armor Piercing) standar NATO dari jarak 30 meter. Untuk versi yang baru, kendaraan tempur ini mampu menahan terjangan peluru kaliber 12,7 dan 14,5 mm serta tahan terhadap hantaman serpihan munisi artileri.  Selain itu, kendaraan yang sudah muai diproduksi ini diklaim mampu menahan ranjau darat dibawah 6 kg TNT

Panser yang memiliki dimensi panjang 6 m, lebar 2,5 m dan tinggi plus turret 2,9 m ini memiliki berat hingga 14 ton. Dengan menggunakan mesin diesel penggerak 6×6, dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc menjadikan kendaraan yang diklaim mampu menyaingin varian kendaraan sejenis dari negara-negara lain ini bisa menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower  maksimum 90 km/jam di permukaan datar dan keras serta jangkauan operasi hingga 600 km. Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan

Untuk menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menggunakan Independent Double Wisbone tanpa Spring yang ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 sehingga mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
Untuk mengendalikan kendaraan tersebut, pengemudi ditempatkan di sebelah kanan depan yang di beri fasilitas tiga buah periskop panoramik serta kamera di sisi belakang yang terhubung ke display di depannya. Di tengah kendaraan terpasang kubah CSE90LP, dimana) komandan duduk di sebelah kiri, dan juru tembak duduk di sebelah kanan. Untuk mendukung tugasnya agar maksimal, Komandan di fasilitasi dengan lima periskop prisma dan satu periskop besar hadap depan, sementara juru tembak memiliki empat periskop dan satu periskop bidik besar yang bisa dilengkapi dengan beragam sistem mulai dari kamera pandang malam, kamera termal, sampai dengan kamera infra merah.

Spesifikasi Teknis Panser Badak 
Dimensi (pxlxt) : 6×2,5×2,9m
Wheelbase : 1,5m
Bobot : 11 ton
Power to weight ratio : 22,85-29hp/ ton
Ground clearance : 400mm
Max speed : 90km/ jam
Sudut tanjakan : 60o
Sudut kemiringan : 30o
Arung air : 1m
Halangan parit : max. 0,75m
Radius putar : 10m
Jarak tempuh : 600km
Mesin : Diesel inline turbocharger intercooler 6 silinder daya 320hp dengan transmisi otomatis 6 maju dan 1 mundur. Senjata :   kanon 90mm rifled dan koaksial 7,62mm, Pintle mount 7,62mm, Smoke discharger 66mm
Share:

Jumat, 11 Januari 2019

HTMS Chakri Naruebet Kapal Induk Terkecil di Dunia

HTMS Chakri Naruebet 
Kapal Induk Terkecil di Dunia



Chakri Naruebet
HTMS Chakri Naruebet  merupakan kapal induk yang dimiliki oleh salah satu negara ASEAN yaitu Thailand. Berbeda dengan kapal induk lainnya, kapal yang dibuat galangan kapal Bazan di Spanyol ini terbilang unik karena memiliki ukuran yang lebih kecil. Chakri Naruebet ternyata hanya bisa menampung maksimal 14 helikopter campuran Sikorsky Sea King, Sikorsky S-76, dan CH-6 Chinook dan hanya dirancang untuk mengoperasikan helikopter dan pesawt jet dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal/landasan pendek (V/STOL) semacam Sea Harrier atau V-22 Osprey. Maklum saja, karena kapal induk ini hanya memiliki flight deck yang berukuran 174,6 x 27,5 meter.  Melihat kemampuannya tersebut,, tidaklah mengherankan apabila HTMS Chakri Naruebet mendapat julukan sebagai kapal induk terkecil di dunia.

Untuk menggerakkan tubuhnya yang mungil, HTMS Chakri Naruebet  menggunakan gabungan sistem mesin diesel dan turbin gas (CODOG), dimana kedua propeler itu terhubung pada mesin diesel Bazan-MTU 16V1163 TB83, yang menghasilkan 5.600 HP (4.200 kW) dan mendukung untuk kecepatan jelajah. Selain itu juga ada turbin gas General Electric LM2500, yang menghasilkan tenaga 22.125 HP (16.499 kW), dan difungsikan untuk mencapai kecepatan maksimal pada periode pendek. Kecepatan maksimum kapal ini adalah 25,5 knot (47,2 km / jam),  dan kecepatan jelajahnya hanya sekitar 17,2 knot (31,9 km / jam) dengan mesin diesel sendiri.  Jarak maksimal yang bisa ditempuh dalam satu kali pelayaran yaitu 10.000 mil laut (19.000 km; 12.000 mil) dengan kecepatan konstan 12 knot (22 km / h; 14 mph), dan 7.150 mil laut (13.240 km; 8230 mil) di 16,5 knot (30,6 km / jam; 19,0 mph)

Kapal induk terkecil di duniaKapal yang dipesan berdasarkan model kapal serupa milik AL Spanyol Principe de Asturias ini dibuat pada tahun 1992  dengan biaya 336 juta dolar AS atau sekitar Rp 5 triliun dan  mulai diluncurkan pada tahun 1996. Secara  resmi, Pemerintah Thailand baru mengoperasikan kapal induk mini ini pada tahun 1997. Karena keterbatasan anggaran, kapal ini jarang dipergunakan untuk berlayar dan hanyanya digunakan untuk berlatih sekali dalam satu bulan dengan membawa keluarga kerajaan Thailand. 

Berdasarkan spesifikasinya, kapal ini seharusnya dilengkapi dengan  radar penjejak udara Hughes SPS-52C, 2 buah radar navigasi Kelvin-Hughes 1007, radar penjejak permukaan SPS-64 serta sonar dibagian lambung kapal. Akan tetapi hingga tahun 2008 kapal induk ini tak memiliki sensor serta fire control. Pada tahun 2012, pemerintah Thailand baru bisa mendandani  HTMS Chakri Naruebet   dengan  sistem komando serta kontrol 9LV Mk4, radar Sea Giraffe AMB, dan pembaharuan datalinks. Untuk mempertahankan diri dari serangan udara, kapal ini  dilengkapi dengan  rudal SHORAD Mistral yang dipasang pada platform Sadral (6 peluncur).


Meskipun lebih banyak parkirnya, namun kapal yang disimpan di pangkalan AL Sattahip ini telah digunakan untuk melakukan beberapa operasi antara lain operasi penanggulangan bencana pasca-tsunami 2004, serta beberapa peristiwa bencana alam lainnya. 


Spesifikasi HTMS Chakri Naruebet
Jenis                 :   V/STOL carrier
Berat benaman :  11,486 ton
Panjang            :  182,65 m (599,2 kaki), 174,1 m (571 kaki) (flight deck);
                            164,1 meter (538 kaki) between perpendiculars
Lebar                :  22,5 m (74 kaki); 30,5 m (100 kaki) maksimum
Daya muat        :  6,12 m (20,1 kaki)
Pendorong        :    2 x GE LM2500 gas turbines providing 22125 shp (16499 kW)
                              2 x Bazán-MTU 16V1163 TB83 diesel engines providing
                              5600 bhp (4200 kW); 2 x shafts with 5-bladed propellers
Kecepatan        :    25,5 knot (47,2 km/jam; 29,3 mph) (maximum)
                              17,2 knot (31,9 km/jam; 19,8 mph) (cruising)
Jangkauan        :    10000 nautical mile (19000 km; 12000 mi) at 12 knot
                              (22 km/h; 14 mph)
                               7150 nautical mile (13240 km; 8230 mi) 
                               at 16,5 knot (30,6 km/h; 19,0 mph)
Tentara             :    Up to 675
Awak kapal      :    62 officers; 393 sailors; 146 aircrew
Sensor dan
sistem pemroses:    Hughes SPS-52C air search radar, E/F band
                               2 x Kelvin-Hughes 1007 navigational radars
Peralatan perang
elektronik & tipuan:    Decoys: 4 x SRBOC decoy launchers
                                     SLQ-32 towed decoy
Senjata               :    2 x 0.5-inch machine guns; 3 x sextuple Sadral launchers
                                for Mistral surface-to-air missiles
Pesawat yang
diangkut             :    9 AV-8S Matadors (retired 2006)
                                6 Sikorsky SH-60 Seahawk helicopters
                                2(+4) MH-60S Knighthawk
                                Up to 14 additional helicopters when required
Fasilitas 
penerbangan       :  174,6-by-27,5-meter (573 by 90 ft) flight deck 12° ski-jump
                               Hangar space for 10 aircraft

Share:

Selasa, 01 Januari 2019

foto






Share:

Support