Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Info Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Dunia Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Cerita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Rabu, 29 April 2020

Tupolev Tu-16, Bomber Andalan Indonesia di Tahun 1960-An

Tupolev Tu-16, Bomber yang Menjadikan Indonesia Disegani di Tahun 1960-An





Tupolev Tu-16
Tupolev Tu-16 yang oleh NATO diberi kode Badger adalah sebuah pesawat pembom jet  dengan mesin ganda yang dikembangkan dan digunakan oleh Angkatan Udara Uni Soviet. Pesawat serba bisa ini diproduksi dalam berbagai varian yang bisa digunakan untuk berbagai misi, seperti kegiatan patroli mata-mata,  maritim, pengumpul data elektronik intelijen, perang elektronik dan yang lainnya. TU-16 dibangun tiga pabrik pesawat di Uni Soviet antara tahun 1954 hingga tahun 1962. Secara keseluruhan, pesawat ini diproduksi sebanyak 1507 buah. 

Tupolev TU-16  menjadi pengebom strategis yang paling ditakuti di era 1960an. Dengan panjangnya 34,8 meter sementara rentang sayapnya 33 meter, pesawat ini mampu terbang sejauh 7.200 km dengan kecepatan maksimal 1.050 km/jam serta memiliki kemampuan terbang hingga pada ketinggian 12.800 km. Selain itu dipersenjatai peluru kendali udara ke darat KS-1 (AS-1 Kennel) sebanyak 2 buah, rudal anti kapal selam, bahkan bisa membawa bom nuklir jika dibutuhkan, TU-16 bisa membawa bom hingga 9 ton. Sebagaimana diketahui, rudal sub-sonic KS-1 Komet sebesar pesawat tempur tanpa sayap ini bisa menghancurkan area seluas 6 KM persegi dengan jangkauan 100KM dan kecepatan mach 1.

Varian TU-16
TU-16 memiliki banyak varian yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Adapun varian-varian yang dikembangkan dari pesawat pembom strategis tersebut dibagi menjadi beberapa varian antara lain: 
Tu-16 IndonesiaBagder A (TU-16) : Tu-16A , Tu-16Z, Tu-16G (Tu-104G), Tu-16N, Tu-16T, Tu-16S, Tu-16Ye 
Badger B : Tu-16KS 
Badger C : Tu-16K-10
Badger D: Tu-16RM-1 
Badger E (Tu-16R) : Tu-16RM-2, Tu-16KRM 
Badger F : Tu-16RM-2 
Badger G (Tu-16K/Tu-16KSR) : Tu-16KSR-2, Tu-16K-11-16, Tu-16K-26, Tu-16K-26P
Badger H :Tu-16 Elka
Badger J :Tu-16P Buket
Badger K :Tu-16Ye
Badger L : Tu-16P


Spesifikasi TU-16
Kru: 6-7
Panjang: 34.80 m (114 ft 2 in)
Lebar sayap: 33.00 m (108 ft 3 in)
Tinggi: 10.36 m (34 ft 0 in)
Area sayap: 165 m 2 (1.780 sq ft)
Berat kosong: 37.200 kg (£ 82.012)
Berat kotor: 76,000 kg (167.551 £)
Max berat lepas landas: 79.000 kg (174.165 £)
Powerplant: 2 × Mikulin AM-3 M-500 turbojet , 93,2 kN (21.000 lbf) dorong masing-masing
Prestasi
Kecepatan maksimum: 1.050 km / jam (652 mph, 567 kn)
Rentang: 7.200 km (4.474 mil, 3.888 nm)
Layanan langit-langit: 12.800 m (41.995 kaki)
Loading sayap: 460 kg / m² (£ 94 / sq ft)
Thrust / weight : 0.24

Persenjataan
Senjata 6-7 × 23 mm Afanasev Makarov AM-23 meriam, dua masing-masing di bagian punggung danperut menara terpencil dan diawaki ekor menara, dengan penambahan sesekali satu tetap maju dalam hidung Rudal 2 × Raduga KS-1 Komet ( AS-1 Kennel ) rudal anti-kapal pada cantelan underwing, atau 1 × Raduga K-10S ( AS-2 Kipper ) anti-kapal rudal semi-tersembunyi di teluk bom, atau 2 × Raduga KSR-5 ( AS-6 Kingfish ) anti-kapal rudal pada cantelan underwing
Bom
9.000 kg (20.000 £) senjata terjun bebas

Share:

Selasa, 28 April 2020

Omega Frigate

Omega Frigate


Omega Frigate



Omega Frigate, kapal yang memiliki bobot 6.000 ton ini merupakan produksi galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda. Desain frigate Omega didasarkan pada kapal frigate battle proven De Zeven Provincien Class yang memiliki hybrid propulsion system yang terdiri dari mesin diesel 4× (dua dapat digunakan untuk kecepatan ekonomi dan empat untuk kecepatan maksimum) ditambah 2× mesin listrik. Kapal perang siluman super canggih ini memiliki mesin diesel dipisahkan ke depan dan buritan untuk meningkatkan survivability.


Frigate Omega memiliki dua multi mission bays yang besar, satu dibagian tengah dan satunya lagi di buritan. Seperti halnya tren pada frigate generasi terbaru (Tipe 26 dan Belharra Class), midship multimission bay digunakan untuk memuat dan memindahkan kontainer atau meluncurkan RHIB / USV. Multi mission bay memiliki ukuran cukup besar untuk menampung kontainer hingga 4×20 kaki. Dan kapal memiliki ruang tambahan di dek atas di samping peluncur rudal untuk 2× kontainer tambahan.

Sistem Radar Omega Frigate

Sistem radar frigate Omega merupakan sistem radar generasi terbaru dari Thales S/X suite yang terdiri dari SeaMaster 400 fixed panel S-band radar dan APAR Block II X-band multi-function radar, keduanya menggunakan teknologi gallium nitride. Dilengkapi dengan panel S-band, radar ini mampu mendeteksi dengan cukup baik drone udara atau permukaan, amunisi yang dipandu dengan presisi, atau rudal yang biasanya menyerang tepat di atas permukaan laut (sea skimming). Thales SeaMaster 400 memberikan jangkauan deteksi sejauh 450km sementara APAR Block 2 dapat menggantikan iluminator untuk secara langsung memberikan panduan pada rudal ESSM dan SM-2.

Senjata dan Sensor Omega Frigate
frigate Omega dilengkapi dengan senjata utama Leonardo 127mm, meriam sekunder Leonardo 76mm di atas hanggar helikopter, Rheinmetall Millenium CIWS, 2× Leonardo Hitrole remote weapon stations, 8× Kongsberg NSM anti-ship missiles, 4× Rheinmetall MASS decoy launchers, Thales Kingklip hull mounted sonar dan Captas-4 variable depth sonar, 4× satellite link antennas dan 2× Thales Mirador EO systems. Untuk pertahanan udaran, dalam model skala menunjukkan 24× VLS cells (sepertinya VL MICA NG untuk Indonesia atau ESSM Block 2 untuk Belanda dan Belgia).

Spesifikasi awal Omega Frigate / FFI :
- Panjang: 144 meter
- Lebar: 18.8 meter
- Displacement: 6.100 ton
- Max. speed: 29 knot
- Range: 5,000 nautical miles @ 18 knot
- Endurance: 30 hari di laut
- Stabilisation: Rudder roll (similar to LCF)

Share:

Selasa, 14 April 2020

Panhard 178 – Prancis

Panhard 178 – Prancis




Panhard 178Panhard 178 adalah panser beroda empat yang digunakan oleh pasukan Perancis untuk tugas-tugas pengintaian jarak jauh dalam Perang Dunia II. Selain untuk tugas-tugas pengintaian, panser ini juga digunakan untuk tugas patroli keamanan di sejumlah wilayah koloni Perancis di Afrika dan Indo China.

Panser dengan dua orang awak ini memiliki berat 8,3 ton. Menggunakan mesin bensin berkekuatan 180 tenaga kuda dan memiliki kecepatan maksimum 72 km/jam dengan jarak tempuh 300 km. Dipersenjatai dengan sepucuk kanon SA 35 kaliber 25mm (150 butir amunisi) dan sepucuk senapan mesin kaliber 7,5mm (3.750 butir amunisi).

Panser Panhard 178Panhard mulai diproduksi pada tahun 1937 dan lebih dari 200 unit panser ini ada dalam daftar persenjataan pasukan Perancis saat Perang Dunia II pecah. Pasukan Perancis menggunakan Panhard 178 dalam semua pertempuran melawan Jerman hingga akhirnya harus menyerah dalam Battle of France. Panhard 178 yang tersisa pun digunakan oleh pasukan Jerman, yang juga kemudian memberikan sejumlah panser ini kepada Italia.

Setelah pendaratan Normandia dan Perancis berhasil dibebaskan, maka produksi Panhard 178 kembali dilanjutkan dan baru dihentikan pada tahun 1960. Pasukan Perancis sendiri baru berhenti menggunakan panser ini pada tahun 1964, sementara sejumlah negara eks koloni Perancis masih menggunakannya hingga awal 1970
Panhard 178
Share:

Kamis, 02 April 2020

MAS-38 : Pistol Mitraliur Produksi Perancis

MAS-38 :  Mitraliur Produksi Perancis




MAS-38
 Manufacture d’armes de saint-Etienne-38 atau yang biasa disebut dengan MAS-38 merupakan senapan mitraliur standar dari Perancis yang digunakan oleh tentara Perancis dan Jerman pada Perang Dunia II. Pada awalnya, pistol ini dibuat sebagai standar Gendarmes Mobile (Garda Republik). MAS-38 memiliki kualitas yang lebih baik dibanding mitraliur lainnya pada jaman itu, seperti PPSh-41 atau Sten yang lebih mengedepankan kecepatan produksi.

Receiver MAS-38 dibuat dari blok baja monolitik dengan bentuk sepintas terlihat miring. Ini disebabkan karena keberadaan tabung rekoil di popor dibuat miring untuk membuat dimensi MAS-38 kompak. Larasnya tetap lurus 180 derajat, hanya saja alur tempat bergerak bolt memang dimiringkan 15 derajat, untuk meredam efek rekoil. Sebagai konsekuensinya, muka bolt tentu saja tidak datar, tetapi dibentuk sedemikian rupa agar menutup kamar peluru secara tegak lurus.

MAS-38Sebagaimana senapan produksi Perancis lainnya, MAS-38 memiliki fitur-fitur unik seperti pengunci yang diaktifkan dengan mendorong pelatuk ke depan, serta penutup lubang magasen yang aktif secara otomatis saat magazen dilepas. MAS-38 menjadi senjata standar pemerintahan Perancis Vichy yang menjadi boneka Nazi Jerman. Salah satu ketelibatannya yang fenomenal adalah saat MAS-38 digunakan untuk mengeksekusi diktator fasis Benito Mussolini.


MAS-38
Share:

Support