Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Berita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Info Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Dunia Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Cerita Militer

www.bacaanmiliter.blogspot.com

Rabu, 29 Januari 2020

Blackburn Ripon-England

Blackburn Ripon-England


Blackburn Ripon
Blackburn Ripon merupakan salah satu pesawat yang dirancang sebagai torpedo bomber/ reconnaissance bomber dengan sayap rendah dan memiliki dua tempat duduk. Pesawat ini memiliki keunggulan untuk bisa dioperasikan dari atas kapal induk dan bisa digunakan sebagai pesawat pengebom dan anti kapal selam/permukaan. 

Dibuat untuk memenuhi permintaan Angkatan Laut Inggris, pesawat ini berhasil melakukan first flight pada tanggal 17 April 1926 dan dibuat sebanyak 92 unit. Angkatan Laut Inggris mengoperasikan Blackburn Ripon dari tahun 1929 sampai dengan tahun 1935.
Selain Inggris, pesawat ini juga dibuat secara lisensi oleh Finlandia. Sebanyak 25 unit Blackbur Ripon ikut digunakan dalam Perang Dunia II, bertempur melawan pasukan Uni Soviet sebelum kemudian akhirya dipensiunkan oleh AU Finlandia pada tahun 1944

 Blackburn Ripon


Spesifikasi Pesawat Blackburn Ripon :
Jumlah awak : 2
Panjang : 11.20 m
Rentang Sayap : 13.67 m
Tinggi : 3.91 m
Berat kosong : 1,878 kg
Berat Isi : 3,310 kg
Mesin : 1 × Bristol Perseus XII mesin radial, 890 hp (664 kW)
Kecepatan maksimal : 179 km/h
Jarak jangkauan : 660 km
Service ceiling : 3,050 m
Persenjataan:
     Senjata api
     4 × Senapan mesin Browning 0.303 inchi (7,7 mm)  di depan dengan 600 peluru
           per senapan
     1 × Senapan mesin Vickers K atau Lewis 0.303 inchi (7,7 mm) pada belakang 
          kokpit yang dapat digerakkan secara fleksibel
     Bom: 
     1 × bom semi penembus perisai 500 pon (230 kg) dibawah badan pesawat, atau
     8 × bom latihan 30 pon (14 kg) dibawah sayap


Share:

Selasa, 21 Januari 2020

Singapura Borong Jet Tempur Siluman F-35B

Singapura Borong Jet Tempur Siluman F-35B 
untuk Meningkatkan Pertahanannya



Jet Tempur F-35
Kemampuan pertahanan keamanan negara tetangga kita, Singapura akan semakin meningkat seiring dengan rencana negara tersebut untuk membeli satu skadron jet tempur siluman F-35B dari Amerika Serikat. Apabila keinginan itu bisa terlaksana, maka posisi Singapura setara dengan Ingggris, Australia, Israel, Polandia, Uni Emirat Arab, Finlandia, Swiss, Korea Selatan dan sejumlah sekutu dekat AS lainnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat  sudah menyatakan persetujuannya untuk menjual pesawat tersebut ke salah satu negara mitranya di Asia Tenggara itu.  Usulan penjualan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat.
“Singapura adalah sahabat utama dan strategis dalam bidang keamanan dan menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan perkembangan ekonomi di kawasan Asia Pasifik," demikian isi pernyataan Badan Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan (DSCA) AS. Menurut rilis pers DSCA tertanggal Kamis (9/1/2020), keputusan untuk menjual belasan pesawat canggih generasi kelima Amerika itu masih menunggu persetujuan Kongres.  Pada debat Komite Pasokan pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan akan mengeluarkan Surat Permintaan kepada AS mengenai pembelian tersebut.  

Keinginan negara yang berada di antara Indonesia dan Malaysia tersebut untuk memborong F-35 sebenarnya sudah disampaikan sejak awal tahun 2019. Dimana saat itu Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengatakan bahwa pesawat siluman generasi ke 5 tersebut cocok untuk menggantikan armada pesawat F-16 yang dianggap sudah uzur.

Secara resmi, Singapura sudah mengajukan permintaan kepada Amerika untuk membeli empat jet tempur F-35B pada tahap awal untuk uji coba, dan delapan unit tambahan untuk tahap selanjutnya dengan nilai kontrak pembelian sebesar US$2,75 miliar (sekitar Rp37,5 triliun). Untuk harga per unit,   F-35 B dibanderol sekitar US$122 juta. Nilai tersebut akan membengkak apabila ditambah dengan perlengkapan-perlengkapan tertentu, yang perinciannya hanya diketahui pabrikan dan pemesan dengan alasan rahasia.
Share:

Rabu, 15 Januari 2020

TNI AL Gelar Tabur Bunga Di KRI Banda Aceh 593

Mengenang Pertempuran Laut Aru
TNI AL Gelar Tabur Bunga Di KRI Banda Aceh 593


Tabur Bunga Di KRI Banda Aceh 593
TNI Angkatan Laut melaksanakan tabur bunga, dalam mengenang peristiwa pertempuran Laut Arafuru atau lebih dikenal dengan Hari Dharma Samudera, yang terjadi pada 15 Januari 1962. Upacara tabur bunga mengenang kepahlawanan Yos Soedarso dan para pahlawan laut lainnya ini, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., di Geladak Heli KRI Banda Aceh-593 yang sandar di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/1).

Peringatan mengenang peristiwa tenggelamnya RI Matjan Tutul dalam pertempuran dengan kapal AL Belanda, dilaksanakan secara serentak dan bersamaan oleh seluruh prajurit TNI AL yang berdinas di KRI maupun Pangkalan. Dikatakan Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dalam amanatnya antara lain mengatakan bahwa kegiatan tersebut di kumandangkan, "Kobarkan Semangat Pertempuran" yang diserukan oleh Komodor Yos Sudarso mengiringi perlawanan RI Matjan Tutul menghadang armada musuh yang lebih unggul. KRI Matjan Tutul tenggelam secara ksatria sebagai kusuma bangsa.

“Pengorbanan Pahlawan Samudera itu justru mengobarkan sentimen nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan berhasil diwujudkan pada tanggal 1 Mei 1963,” ungkap Kasal.

Dalam acara tersebut dihadiri juga tokoh agama yang membacakan doa saat pelarungan bunga, di antaranya Ibnu Abidin (Islam), KH Ahmad Jailani (Islam), Pendeta Liesye Patiapun (Kristen), Pendeta Rut Tentero (Kristen), Romo Johan Ferdinand (Katholik), Romo Henarsono (Katholik), Gusti Made Dana (Hindu), Ida Bagus Khayana (Hindu), Budha Posha (Budha), Sasana Raharja (Budha), Wandi (Khonghucu), Lie Supriadi (Khonghucu).

Turut hadir para sesepuh TNI AL mulai para Kepala Staf Angkatan Laut dari masa ke masa, para purnawirawan yang pernah menjabat sebagai Panglima Armada RI maupun Pangkolinlamil, para purnawirawan TNI AL yang pernah menjabat sebagai Komandan Korps Marinir, hingga menghadirkan keluarga pelaku sejarah pertempuran Laut Arafuru.

Tujuan dilaksanakannya upacara tabur bunga adalah agar warisan nilai-nilai pengabdian dan pengorbanan para pahlawan laut tersebut dapat diteruskan generasi penerus TNI AL dalam pengabdiannya untuk kejayaan TNI AL, bangsa dan negara. Selain itu juga peringatan Hari Dharma Samudera ini merupakan sebuah refleksi penghormatan dan penghargaan generasi penerus TNI AL terhadap para pejuang TNI AL yang telah rela berkorban untuk kejayaan bangsa Indonesia.

Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan personel TNI AL wilayah Jakarta ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Mintoro Yulianto, S.sos., M.Si., Pejabat Utama Mabesal, para Pimpinan Kotama TNI AL, para Kepala Dinas Mabesal, serta pejabat terkait lainnya.

Dikesempatan itu pula, Kasal memberikan Tali Asih kepada ahli waris pelaku sejarah pertempuran Laut Arafuru. Serta memberikan sertifikat, piala dan uang pembinaan kepada para juara penulisan Sejarah Satuan, juara penulisan esay dan juara lomba foto kategori wartawan dan umum serta juara lomba video dalam rangka Hari Dharma Samudera Tahun 2020. (Fb: Pusat Penerangan TNI)

Share:

Support