M-2 Browning Heavy Machine Gun
Perang Dunia I yang menjadi salah satu tonggak sejarah besar dunia militer dunia mencatat beberapa fenomena yang menjadi dasar sejarah militer masa kini. Salah satunya adalah penggunaan senjata yang di anggap paling modern di masa itu. Salah satu senjata yang dijadikan andalan saat PD 1 adalah Machine Gun/ Senapan mesin berat yang digunakan untuk melawan kendaraan tempur yang sudah mulai dilengkapi dengan tameng-tameng lapis baja.
Seiring dengan penggunaan Machine gun yang memakan banyak korban, maka para ahli militer di berbagai negara merekomendasikan untuk melindungi kendaraan tempur mereka dari terjangan senapan ini. Mereka menebalkan armor pada kendaraan untuk memberikan perlindungan lebih, sehingga Machine gun dengan caliber standar tidak akan mampu menembusnya. Dan lagi-lagi gayung bersambut. pemilik senjata mesin beratpun tidak ingin senjata andalan mereka hanya menjadi kambing congek saja. Banyak negara melakukan beberapa eksperimen untuk menghadapi armor yang menebal ini. Selain membuat amunisi armor-piercing, ada juga yang mengembangkan senjata otomatis berkaliber besar.
Pengembangan senapan berat tersebut dimulai dari Negara Perancis yang sebelumnya sudah membuat varian dari machine gun Hotchkiss m1914 dengan kaliber 11mm untuk menembak balon udara. Hanya saja senjata ini kurang memuaskan karena kesepatan proyektil yang dikeluargan dinilai terlalu lambat.
Di belahan benua lain, Amerika Serikat yang waktu itu juga menggunakan Hotchkiss sebagai machine gun mereka, mencoba mengembangkan machine gun kaliber besar menurut versi mereka. Salah satu desainer senjata Amerika Serikat yag cukuip terkenal, John Moses Browning, mencoba mendesain machine gun dengan peluru versi 30-06 (kaliber rifle standar Amerika Serikat) yang diperbesar. Machine gun baru ini merupakan modifikasi dari machine gun sebelumnya yaitu M1917 Machine Gun. Hanya saja ketika digunakan, senjata ini sangat menyulitkan operatornya. Karena sangat berat, maka senapan ini sulit di control dan daya tembusnya terhadap armor kendaraan juga diragukan.
Melalui berbagai perbaikan dan modifikasi lanjutan, lahirnua varian senjata terbaru yaitu M1921. Senjata ini bisa digunakan untuk menembak secara otomatis namun barelnya tidak ceoat panas karena dilindungi oleh water jacket, yaitu semacam kantong air yang dilekatkan di barel . Akhirnya senjata baru ini digunakan untuk senjata anti serangan udara. M1921 selanjutnya dimodifikasi lagi dengan menebalkan barel sehingga lebih tahan terhadap panas sekaligus untuk menghilangkan water jacket yang dianggap tidak praktis. Akhirnya lahirlah senjata mesin berat baru yang biasa disebut dengan nama Browning Machine Gun, Heavy Barrel, Cal. .50, M2, HB, dan Flexible. Senjata ini tidak hanya digunakan untuk menahan serangan udara, namunn juga untuk menahan serangan dari darat dengan menggunakan amunisi baru.
M2 Browning merupakan machine gun dengan belt untuk feed pelurunya sehingga tidak menggunakan magazine. Jalur masuk-keluarnya belt pada M2 Browning ini bisa diubah dari kiri atau dari kanan atau sesuai kebutuhan. Seperti maxim gun , trigger senjata ini terletak pada bagian belakang senjata. Triggernya ini berbentuk seperti huruf 'V' dan ditekan dengan kedua jempol tangan. Pada belakang senjata terdapat dua bar handle agar lebih mudah dikontrol.
Sistem operasi senjata ini menggunakan prinsip short recoil, dimana bagian barrel dan bolt akan mundur ke belakang karena recoil. Bagian bolt akan terpisah dengan barrel dan terpental untuk mengeluarkan peluru sementara barrel kembali ke posisi semula. Belt M2 Browning tidak terbuat dari kain kanvas seperti machine gun pada era perang dunia 1. Bahan belt mirip seperti rantai besi dan akan terurai saat dikeluarkan. Desain belt seperti ini diharapkan agar dapat lebih mudah saat pengisian amunisi dari markas dan lebih mudah untuk memanjangkan atau memendekan rangkaian belt. Port keluaran M2 Browning ada dua; bagian kiri atau kanan (tergantung masuknya belt) untuk membuang pecahan rantai belt sementara casing peluru dibuang dari bagian bawah senjata
Meskipun barelnya relative tebal, namun apabila digunakan secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama, senjata ini pun akan memanas. Oleh karena itu diergunakan burst 5-7 peluru untuk menembak dan dilengkapi dengan quick change barrel seperti pada machine gun modern.
Spesifikasi M-2 Browning :
Tipe: Senjata mesin berat
Negara asal: Amerika Serikat
Kaliber: 12.7 x 99 mm
Panjang: 165.4cm
Berat: 38kg (58 Kg dengan tripod)
Kapasitas Magasin: Belt-Fed
Rate of Fire: ~456-600 Peluru/menit\
Kecepatan pelurun : 930 m/dt
Jarak Efektif: ~1.800 m
0 komentar:
Posting Komentar