Rusia akan Lengkapi Kapal Perangnya dengan Senjata Nuklir Hipersonik & Drone Bawah Air
Kapal Perang Rusia [©2020 REUTERS] |
Peningkatan kemampuan persenjataan suatu negara menjadi hal yang wajib dilakukan dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara tersebut. Baik itu negara kecil, berkembang maupun negara maju, semua pasti melakukan upaya tersebut. Tentu saja disesuaikan dengan doktrin pertahanan keamanan serta ketersediaan pendanaan yang dimilikinya.
Sebagai salah satu negara besar, Rusia memiliki anggaran yang cukup fantastis dalam upaya memenuhi kebutuhan persenjataannya. Untuk beberapa waktu mendatang, pemerintah Rusia sedang berupaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan mereka di bidang kelautan. Ketika menghadiri parade AL yang menandai peringatan Hari AL di Rusia pada Minggu di St Petersburg, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peningkatan persenjataan militer negaranya
Dalam waktu dekat ini, Angkatan Laut Rusia (Russian Navy) akan diperkuat dengan senjata penyerang nuklir supersonik, drone nuklir bawah laut Poseidon, termasuk 40 unit kapal baru.
"Penyebarluasan teknologi digital canggih yang tidak ada bandingannya di dunia, termasuk sistem serangan hipersonik dan drone bawah air, akan memberi armada keunggulan khusus dan peningkatan kemampuan tempur," jelasnya, dikutip dari Press TV, Senin (27/7).
Drone Nuklir Bawah Laut Poseidon
Drone nuklir bawah laut Poseidon merupakan alutsista modern generasi baru dari senjata nuklir Rusia yang diklaim memiliki daya jelajah yang tidak terbatas.D rone yang memiliki bentuk seperti torpedo raksasa ini membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton. Dilengkapi dengan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk bergerak tanpa berhenti mengisi bahan bakar.
Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon (Zircon)
Rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zircon), merupakan senjata mematikan yang bisa melaju dengan kecepatan hipersonik, 6.000 mil perjam atau sekitar 9.656 kilometer perjam. Pada awalnya, rudal ini dirancang untuk menggempur kapal perang, akan tetapi dalam pengembangannya juga memiliki kemampuan menyerang target di darat. Rudal yang menjadi ancaman berat bagi Amerika Serikat ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari HELA (Hypersonic Experimental Flying Vehicle) yang dikembangkan oleh NPO Mashinostroyeniya. Saat inim Zircon dapat digunakan untuk melengkapi kapal-kapal permukaan
Sementara itu, di dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pemerintah Rusia saat ini sedang melakukan pengujian terhadap Kapal Selam Belgorod. Kapal selam pertama yang nantinya ditugaskan untuk membawa drone Poseidon sedang diuji coba secara intensif dan sudah memasuki tahap akhir pengujian. Diprediksikan akhir tahun 2020 kapal ini sudah dapat melenggang dengan bebas di lautan lepas untuk menjaga kedaulatan Rusia.