Kapal perang merupakan sistem persenjataan yang memiliki spesialisasi berbeda-beda. Berikut ini adalah lanjutan dari jenis-
Jenis Kapal Perang yang banyak digunakan oleh angkatan laut darii berbagai negara.
Kapal Perusak Berpeluru Kendali
adalah Kapal Perusak Berpeluru Kendali yang merupakan suatu jenis kapal perusak yang dipersenjatai dengan peluru dan biasanya juga dilengkapi dengan senjata anti kapal permukaan, kapal selam hingga anti pesawat udara. Kapal perusak jenis ini biasanya dilengkapi dengan sistem peluncur peluru yang berjumlah dua unit Sistem Peluncur Vertikal. Sesuai dengan tuntutan jaman, kapal jenis perusak berpeluru kendali saat ini dilengkapi dengan sistem radar yang canggih sehingga memiliki pertahanan yang cukup mumpuni.
Kapal Siluman
Sebagaimana pesawat siluman, kapal Siluman yang juga dikenal dengan nama Stealth Ship
merupakan satu jenis kapal yang tidak bisa ditangkap oleh radar alias ia sama sekali tidak kasat. Meskipun tertangkap oleh radar, jenis kapal ini biasanya akan nampak layaknya kapal nelayan atau terlihat sebagaimana objek yang sama sekali tidak menimbulkan bahaya.
Kapal jenis ini sengaja dibangun dengan cara melakukan suatu proses modifikasi kapal perang yang biasa digunakan oleh para militer dengan adanya upaya menyembunyikan adanya tonjolan atau bangun dari kapal yang dapat menyembunyikan citra dari radar, misalnya saja dari sisi bentuk, kemudian dudukan dan juga letak dari meriam, selain itu juga dengan mengurangi tiang tiang kapal.
Juga berupaya menyembunyikan peluncur rudal hingga upaya memakai suatu bahan anti radar.
Kapal Penyapu Ranjau
Kapal penyapu ranjau merupakan sebuah kapal perang laut dengan ukuran kecil yang sengaja dirancang untuk tujuan mencari dan menetralkan ranjau kapal yang tertanam di bawah laut. Untuk
menjalankan fungsinya, kapal ini memiliki pelampung berbentuk torpedo yang diletakkan di ujung belakang kapal. Pelampung itu terhubung dengan kabel yang mengikat pemberat pertama di bawahnya. Pemberat itu sendiri juga terkait dengan kabel lain yang tajam dan terhubung ke pemberat kedua. Bagian belakang kapal terhubung dengan pemberat kedua. Kabel tajam inilah yang akan memotong kabel penghubung ranjau laut dengan jangkar ranjau. Saat kabel ranjau terputus, ranjau akan naik ke permukaan laut. Biasanya, temuan ranjau ini diambil untuk dipelajari, atau bias juga langsung dihancurkan kapal perang yang biasanya berlayar di belakang penyapu ranjau.
Kapal Cepat Rudal
Selanjutnya adalah kapal cepat rudal yang menjadi kapal pemukul reaksi cepat yang sangat mengutamakan unsur pendadakan di dalam proses pelaksanaan tugasnya. Kapal perang jenis ini memiliki misi menyerang secara lebih cepat, kemudian menghancurkan target hanya dalam sekali pukul. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk menghindar dari adanya serangan dari pihak lawan hanya dalam waktu singkat. Kapal ini secara umum mempunyai panjang antara 40 sampai dengan 60 meter. Selain itu, juga dilengkapi dengan peluru kendali di dalamnya. Bahkan, kapal perang ini mempunyai kecepatan bermanufer yang amat cepat.
Kapal Mistral
Kapal Kelas Mistral termasuk dalam kapal serbu amfibi. Mistral adalah bahasa Prancis untuk memberi kode “projection and command ships”. Dan sesuai namanya kapal ini memang dirancang sebagai pusat komando, basis operasi helikopter, mengangkut kendaraan militer, termasuk tank, dan
untuk rumah sakit laut. Prancis mulai mengembangkan kapal kelas ini pada tahun 1997 sejalan dengan National Concept for Amphibious Operations. Kapal pertama dirancang oleh General Delegation for Armaments and French naval defense and energy group DCNS.
Pada bulan Oktober 2004, pertama kapal serbu amfibi Angkatan Laut Perancis, Mistral, diluncurkan di galangan kapal Brest di Perancis barat. Kapal ini memiliki bobot 21.300 metrik ton dan panjang 210 meter (sekitar 700 kaki) dan lambung kapal masing-masing 30 meter. Lambung kapal tidak memiliki armor plating. Mistral dapat mencapai kecepatan maksimum lebih dari 18 knot (sekitar 33 kilometer per jam) dan memiliki jangkauan maksimum hingga 20.000 mil laut (sekitar 37.000 kilometer).
Kapal ini membawa 160 awak dan dapat mengangkut 450 tentara. Selain itu juga membawa 16 helikopter dan enam di antaranya bisa dikerahkan secara bersamaan dari dek kapal. Hanggar helikopter, dengan kapasitas penyimpanan yang efektif dengan luas sekitar 1.800 meter persegi, terletak di bawah dek penerbangan dan pada bagian buritan kapal. Setiap kapal kelas Mistral memiliki dock internal dengan luas total sekitar 2.650 meter persegi untuk menampung dua hovercraft seberat 95 ton atau empat kapal pendarat yang lebih kecil. Setiap kapal ini memiliki ruang pusat komando dan kontrol seluas 850 meter untuk mengkoordinasikan berbagai operasi militer skala apapun, termasuk misi terpisah.
Amphibious assault ship / Kapal Serbu Amfibi
Kapal serbu amfibi adalah jenis kapal perang amfibi yang digunakan untuk mendaratkan dan mendukung pasukan darat di wilayah musuh dengan serangan amfibi. Desain kapal amfibi ini
berevolusi dari kapal induk yang dikonversi untuk sebagai kapal induk helikopter. Kapal perang amfibi modern biasanya mendukung kapal pendarat amfibi.
Peran kapal serbu amfibi pada dasarnya berbeda dari kapal induk standard: fasilitas aviasinya memiliki peran utama sebagai tempat helikopter untuk mendukung pasukan di darat daripada serangan udarat. Namun, beberapa dapat memainkan peran kontrol di laut. Sebagian besar kapal ini juga dapat membawa atau mendukung kapal pendarat, seperti pesawat pendarat udara (hovercraft) atau LCU. Istilah kapal serbu amfibi sering digunakan secara bergantian dengan klasifikasi kapal lainnya. Ini berlaku untuk semua kapal amfibi dek besar seperti Landing Platform Helicopter (LPH), Assault Landing Helicopter (LHA), dan Dock Helikopter