Senin, 24 Februari 2020

Drone ScanEagle

 Drone ScanEagle



Drone ScanEagle
Seiring dengan kemajuan zaman, penggunaan mesin perang nirawak tidak bisa dielakkan lagi. Berbagai negara berlomba untuk menciptakan mesin-mesin perang yang mampu dikendalikan jarak jauh, sehingga bisa menekan kerugian korban jiwa ketika bertempur. Salah satu peralatan perang nirawak yang banyak digunakan saat ini adalah pesawat terbang, baik itu pesawat pengintai, penyerang maupun pengebom. 

Demi menjawab kebutuhan pesawat nirawak tersebut, salah satu pabrikan pesawat terbesar di dunia, Boeing memproduksi sebuah drone yang memiliki kemampuan cukup mumpuni. Adalah ScanEagle, sebuah drone buatan Boeing dengan panjang 1,5 m, rentang sayap 3 m dan muatan 3,4 kg yang menjadii andalan banyak negara.  ScanEagle adalah bagian dari ScanEagle Unmanned Aircraft Systems, yang dikembangkan dan dibangun oleh Insitu Inc., anak perusahaan The Boeing Company. Drone ini dibuat dengan mengadopsi pesawat miniatur robot SeaScan Insitu yang dikembangkan untuk industri perikanan komersial.

Pesawat berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 24 jam dengan ketinggian lebih dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam atau 111 km/jam. Pesawat  yang bisa diluncurkan dari darat maupun dari kapal laut ini tidak dapat dideteksi oleh radar, sehingga layak digunakan untuk misi-misi rahasia. Dalam sekali terbang, ScanEagle dapat membawa 4,3 kg bahan bakar (JP5 jet aircraft fuel). Proses recovery ScanEagle menggunakan SkyHook.

Scan Eagle dilengkapi dengan sensor thermal  DRS E6000 beresolusi tinggi yaitu 640×480 pixels dengan 25 micron pitch. ScanEagle juga dilengkapi kamera infrared buatan Goodrich Sensors untuk menjamin kualitas pengambilan gambar ketika malam hari. Untuk transmisi data, ScanEagle disokong datalink UHF 900MHz dan downlink S-band 2.4GHz untuk transmisi video.

Untuk misi memburu sniper, ScanEagle milik AU AS dipasangi sniper gun fire detection and location system. Dalam pengoperasiannya, ScanEagle diawaki oleh kru pada Ground Control Station. Sistem kontrol dan navigasi ScanEagle menggunakan GPS waypoint, bisa mendeteksi obyek secara mandiri dan bisa terbang mandiri mengikuti rute yang telah digambar sebelumnya.

Adapun spesifikasi drone ScanEagle secara lengkap adalah sebagai berikut:
Panjang      : 1,6 m
Lebar sayap : 3,1 m
Berat Kosong: 16 kg
Daya Muatan maksimal : 150 W
Lama terbang : dari 24 jam (tergantung kofigurasi sistem)
Batas ketinggian: 19.500 kaki.
Maksimal kecepatan horizontal: 41,2 m/detik.
Kecepatan terbang jelajah: 25-30 m/detik.
Mesin: Bahan bakar berat (JP-5 atau JP 8) atau mesin bensin C-10.
Turet: EO, EO900 (kamera EO dan teleskop EO), MWIR, Dual Imager (EO dan MWIR)
Video Datalink: Analog, digital dienkripsi
C2 Datalink: Dienkripsi, tidak dienkripsi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Support