Kamis, 17 Januari 2019

Kisah Pasukan Anjing berani Mati Uni Soviet

Kisah Pasukan Anjing berani Mati Uni Soviet



Pasukan Anjing uni Soviet
Penggunaan binatang tenaga pendukung pasukan adalah hal yang biasa dalam suatu peperangan. Selain dimanfaatkan dari segi kekuatan seperti kuda, gajah, sapi dan lain sebagainya, ternyata kecerdasan hewan bisa menjadi titik penentu kemenangan dalam suatu perang. Salah satunya adalah jasa pasukan anjing yang dilatih oleh Tentara Uni Soviet dalam masa perang dunia II.  

Berawal dari kekalahan demi kekalahan yang diderita oleh tentara Uni Soviet ketika menahan gempuran tank-tank Jerman, tercetuslah suatu ide gila untuk memanfaatkan Anjing sebagai satuan penyerang.  Penggunaan anjing sebagai tenaga pendukung sebelumnya sudah lazim dilakukan seperti untuk menjaga markas, melacak ranjau hingga menarik pasukan yang terluka ke lubang perlindungan. Akan tetapi, menyerang tank musuh dengan anjing bukan pula suatu ide yang buruk untuk dicoba.

Sebelum digunakan untuk menghancurkan tank lawan, anjing-anjing yang terdiri dari berbagai ras tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu. . Selama latihan, mereka sengaja dibuat kelaparan selama beberapa hari. Selanjutnya, para pelatih akan menaruh potongan-potongan daging di bawah tank-tank latihan agar anjing tersebut berlari menuju makanan mereka. Hal itu dilakukan agar pasukan anjing tersebut terbiasa berpikir bahwa makanan dapat ditemukan di bawah semua tank.

Dalam situasi perang yang sebenarnya, anjing-anjing tersebut bertugas membawa bahan peledak berupa TNT dengan berat 12 kg yang diikat di tubuh mungil mereka. Ketika dilepas, binatang tersebut langsung berlari menuju ke bawah tank untuk mencari makanan sebagaimana kebiasaan ketika dilatih tentara Uni Soviet. Ketika anjing-anjing tersebut berada di bawah tank pasukan Jerman, sSebuah tuas yang panjang akan memicu ledakan saat bersentuhan dengan target. 

Anjing anti tankPada 1939, anjing ini diperkenalkan ke Tentara Merah dan mulai diujicobakan pada pertempuran sesungguhnya. Pada saat itu, pasukan anjing  mulai dikerahkan  ketika terjadi pertempuran di dekat Moskwa.  Tak dinyana, uji coba menyerang kendaraan berat tentara Jerman dengan pasukan Kamikase anjing berujung pada kegagalan. Selain dikarenakan anjing-anjing tersebut ditembak oleh pasukan infanteri Nazi, ternyata binatang itu banyak yang mengalami kebingungan. Ketika latihan, mereka terbisa merangkak di bawah tank pasukan uni soviet yang berbahan bakar solar, padahal tank jerman yang akan mereka tuju ternyata menggunakan bensin sebagai tenaga penggeraknya. Sehingga tidak mengherankan apabila saat itu banyak anjing yang justru mendekati tank pasukan uni Soviet sendiri dan membawa korban di pihak kawan. 

Demi belajar pada kegagalan serangan uji coba tersebut, tentara Beruang merah mulai merubah pola latihan anjing-anjing mereka. Sampai dengan akhir tahun  1941, lebih dari 1.000 anjing bertempur di garis depan dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi 2.000 ekor. Selama Pengepungan Leningrad, anjing juga meledakkan tank dan pertahanan musuh. Mereka bisa menembus kawat berduri dan melewati celah sempit. Mereka digunakan untuk meledakkan beberapa bunker dan depot amunisi Jerman.

Berkat bantuan dari anjing itu, pasukan infanteri Uni Soviet bisa mudah keluar dari kepungan tank Jerman yang dikenal hebat. Unit tank Jerman sering kali harus menghentikan serangan ketika melihat batalion perusak tank dengan anjing di medan perang. Satu-satunya metode yang efektif untuk mencegah serangan seperti itu adalah dengan menggunakan pelontar api (flamethrower). Pesawat-pesawat Luftwaffe (AU Nazi Jerman) juga harus menembaki anjing untuk melancarkan serangan. 

Ketika tentara Uni Soviet sudah memiliki banyak persenjataan anti tank, misi pasukan bunuh diri anjing pun mulai dihentikan. Pasukan anjing diubah polanya menjadi pasukan penyapu ranjau sehingga bisa meminimalisasi kerugian meninggalnya tentara karena ledakan ranjau. Hak itu juga untuk merespon adanya protes dari para penyayang binatang yang menyesalkan penggunaan anjing sebagai pasukan bunuh diri.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Support